Gorontalo – (01/10/2021), Ketua BPK RI, Dr. Agung Firman Sampurna, CSFA kembali mengunjungi Bumi Hulondalo. Agung Firman Sampurna melaksanakan kunjungan kerja selama 3 hari (30/09/2021 s.d 2/10/2021) ke BPK Perwakilan Provinsi Gorontalo dan menghadiri Dies Natalis Universitas Negeri Gorontalo ke 58. Pada kesempatan itu Ketua BPK berkenan melaksanakan ramah tamah bersama dengan pegawai BPK Perwakilan Provinsi Gorontalo (1/10/2021).
Acara ramah tamah Ketua BPK dilaksanakan di ruang Auditorium Kantor BPK Perwakilan Provinsi Gorontalo. Acara dihadiri oleh seluruh Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Pemeriksa serta pegawai. Kepala Perwakilan, Dwi Sabardiana dalam sambutannya menyampaikan bahwa adalah suatu kehormatan dan kebanggaan bagi seluruh pegawai BPK Perwakilan Provinsi Gorontalo menerima kunjungan kerja Ketua BPK RI. “Kesempatan berharga ini digunakan pegawai untuk momentum bersilaturahim dan belajar langsung dengan Ketua BPK”, ujar Dwi Sabardiana.
Dalam sambutannya Ketua BPK menjelaskan mengenai BPK yang saat ini melaksanakan peran tertinggi bagi suatu Supreme Audit Institution yaitu foresight. “Sederhananya, foresight didefinisikan sebagai pendekatan yang digunakan untuk memahami kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Pendekatan ini sudah eksis dan menjadi bagian dari literasi manajemen stratejik. Peran foresight dinarasikan sebagai pemberian alternatif kebijakan untuk membantu pemerintah, masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya, untuk memilih masa depan yang mereka inginkan. Foresight tidak bertujuan untuk memberikan jawaban yang pasti tentang masa depan, karena tujuan foresight memang bukan untuk “mendapatkan masa depan yang benar”, tetapi untuk memperluas dan merangkai ulang berbagai perkembangan yang masuk akal, yang perlu dipertimbangkan”, ungkapnya.
Sesuai ISSAI 12, The Value and Benefits of Supreme Audit Institutions, dengan tagline making a difference to the lives of citizens, BPK tidak hanya dituntut untuk melakukan pemeriksaan saja, tetapi BPK juga memberikan decision tools dalam pengambilan kebijakan. Pada peran foresight, pemantuan tindak lanjut atas rekomendasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi dilakukan oleh semua pemangku kepentingan yang terlibat”, demikian pungkas Ketua BPK
Untuk diketahui, produk foresight sampai saat dari seluruh negara di dunia, baru diterapkan di 11 negara, dan BPK saat ini sedang mengaplikasikan produk foresight agar menjadi negara ke-12 dari seluruh negara di dunia, dengan target sebelum akhir bulan Oktober. Semoga BPK dapat mencapainya dan mengimplementasikan peran foresight secara efektif. (Wsp/Wrd)